News Makassar – Aksi demonstrasi yang berujung ricuh di area Gedung DPRD Makassar meninggalkan kerugian besar. Sebanyak 67 unit mobil hangus terbakar setelah massa melakukan pembakaran di area parkir gedung. Namun, ironisnya, sebagian besar kendaraan itu kini terancam tidak mendapatkan klaim asuransi.
Kerugian Besar
Insiden tersebut terjadi saat massa aksi yang memprotes sejumlah kebijakan pemerintah daerah memaksa masuk ke kompleks DPRD. Situasi yang tak terkendali membuat sejumlah fasilitas dirusak, termasuk puluhan mobil yang diparkir di sekitar gedung. Polisi mencatat total kerugian materiil bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca Juga : Mobil Dibakar saat Demo, Bisa Klaim Asuransi? Ini Penjelasannya
“Dari data sementara, ada 67 mobil yang terbakar, baik milik pribadi anggota dewan, staf, maupun masyarakat umum yang saat itu parkir di lokasi,” jelas salah satu pejabat kepolisian.
Asuransi Menyatakan Force Majeure
Sejumlah perusahaan asuransi menyebut kejadian tersebut bisa masuk kategori force majeure atau keadaan di luar kendali, sehingga klaim kerusakan tidak otomatis ditanggung. Hanya nasabah yang mengambil polis dengan perlindungan khusus terhadap kerusuhan atau huru-hara yang berpeluang mendapat ganti rugi.
“Banyak pemilik mobil hanya mengambil polis dasar. Jadi untuk kasus kerusuhan, kemungkinan besar tidak masuk tanggungan,” ujar seorang praktisi asuransi di Makassar.
Pemilik Kendaraan Kecewa
Sejumlah korban mengaku kecewa dan berharap pemerintah daerah turun tangan memberi solusi. “Kami tidak salah apa-apa, mobil diparkir di tempat umum, tapi jadi korban. Kalau asuransi tidak menanggung, siapa yang mau bantu?” kata salah satu pemilik kendaraan yang hangus terbakar.
Tanggung Jawab Pemerintah?
Hingga kini, Pemkot Makassar bersama DPRD masih mengkaji langkah yang akan diambil untuk membantu korban. Beberapa anggota dewan mendesak adanya kompensasi khusus, mengingat kejadian ini berlangsung di area gedung perwakilan rakyat.
“Kami mendorong agar ada skema bantuan, setidaknya keringanan bagi pemilik mobil yang terdampak. Jangan sampai masyarakat menanggung sendiri kerugian sebesar ini,” ucap seorang legislator.
Penyelidikan Berlanjut
Polda Sulsel memastikan akan menindak tegas pelaku perusakan dan pembakaran. Puluhan orang telah diamankan untuk dimintai keterangan, sementara proses identifikasi kerugian masih berlangsung.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pemilik kendaraan untuk memastikan perlindungan asuransi mencakup risiko kerusuhan, sekaligus menegaskan perlunya langkah preventif dari aparat agar aksi unjuk rasa tidak berujung kerusakan besar.
