Aksi Serentak Warnai Kota Makassar
News Makassar – Kota Makassar kembali menjadi pusat gelombang aksi unjuk rasa. Hari ini, tercatat ada 15 titik berbeda yang dipadati massa dari berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, hingga aktivis lingkungan. Isu yang diangkat pun beragam, mulai dari tuntutan pergantian presiden, dugaan korupsi dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia, hingga masalah lingkungan yang semakin kompleks di Sulawesi Selatan.
Tuntutan Ganti Presiden
Salah satu kelompok massa menyuarakan aspirasi politik dengan menyerukan pergantian presiden. Mereka menilai kebijakan pemerintah pusat saat ini tidak mampu menjawab persoalan ekonomi rakyat. Dalam orasinya, demonstran menyoroti harga kebutuhan pokok yang terus naik serta kebijakan impor yang dianggap merugikan petani lokal.
Sorotan Dugaan Korupsi CSR BI
Isu lain yang tak kalah mencuat adalah dugaan penyalahgunaan dana CSR Bank Indonesia. Sejumlah aktivis antikorupsi menuntut aparat penegak hukum agar mengusut tuntas aliran dana tersebut yang dianggap tidak transparan. Massa mendesak agar pengelolaan dana CSR benar-benar diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.
Baca Juga : Warga Tolak PLTSA, Wali Kota Makassar: Saya Tidak Ingin Warga Dirugikan
Isu Lingkungan Jadi Perhatian
Selain isu politik dan korupsi, demonstrasi di Makassar juga menyoroti kondisi lingkungan. Aktivis lingkungan menuntut pemerintah daerah lebih tegas terhadap perusahaan yang diduga merusak ekosistem, terutama di wilayah pesisir dan daerah aliran sungai. Mereka menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat jangka panjang.
Aparat Kepolisian Siaga
Dengan adanya 15 titik aksi, aparat kepolisian menurunkan ratusan personel untuk menjaga keamanan dan mengantisipasi potensi bentrokan. Polisi mengimbau para peserta aksi menyampaikan aspirasi secara damai tanpa mengganggu ketertiban umum. Hingga siang hari, situasi Makassar masih relatif kondusif meski arus lalu lintas di beberapa ruas jalan mengalami kemacetan akibat aksi massa.
Seruan Dialog dan Penyelesaian
Sejumlah pengamat menilai maraknya aksi dengan berbagai isu menunjukkan bahwa ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat masih perlu diperkuat. Pemerintah daerah diminta lebih aktif menjembatani aspirasi masyarakat agar tidak terus meluas menjadi gelombang demonstrasi.
Penutup
Hari ini, Makassar menjadi cermin dinamika demokrasi dengan beragam isu yang disuarakan masyarakat. Mulai dari tuntutan politik, penegakan hukum terhadap dugaan korupsi, hingga kepedulian terhadap lingkungan, semuanya mengingatkan bahwa aspirasi publik harus direspons dengan serius demi tercapainya keadilan dan kesejahteraan bersama.
